Jumat, 07 Maret 2014

Puasa Paska

Share it Please

Dalam masa waktu Pra-Paska, umat Kristen melakukan tiga bentuk pelatihan spiritualitas Pra-Paska yaitu; berdoa–berpuasa–berderma. Doa adalah tindakan menghubungkan diri dengan Tuhan. Doa dalam tindakan kesadaran mencakup pengucapan syukur, pengakuan dosa, syafaat, permohonan.
Puasa berasal dari dua kata dalam bahasa Sansekerta; upa dan wasa. Upa, semacam perfiks yang berarti dekat. Wasa berarti Yang Maha Kuasa. Jadi Upa-Wasa atau ”puasa” dapat diartikan mendekatkan diri dengan Tuhan atau mengarahkan diri kepada Tuhan. Salah satu wujud tindakan berpuasa adalah tidak makan dan minum ataupun mengendalikan diri dari suatu laku atas hal tertentu, misalkan; berpantang merokok, dlsb. Dalam kekristenan, puasa dilakukan bukan hanya sekedar bertujuan diet untuk melangsingkan tubuh ataupun detoksifikasi, juga bukan hanya sekedar berpantang. Diet dan berpuasa itu dua hal yang berbeda. Diet hanya pengendalian jasmani lahiriah saja, sedangkan puasa adalah olah spiritual bagi “Jiwa dan Raga”. Jadi puasa bukan hanya sekedar pemaknaan agar menahan diri dari makan dan minum ataupun berpantang sesuatu hal tertentu saja, melainkan sikap memusatkan jiwa dan raga dalam perhatian yang tertuju kepada Allah. Dalam kekristenan, puasa dilakukan secara sukarela, baik secara komunal maupun personal. Salah satu tujuan hikmat berpuasa dimasa Pra-Paska adalah membarui sikap iman melalui pelatihan spiritualitas Pra-Paska. Puasa dengan segala tata caranya bertujuan mengarahkan sikap laku diri kepada Allah. Dalam bentuk konkret dari kehidupan doa dan puasa pada kenyataannya terwujud laku derma




Seorang filsuf dan apologis: Aristides dari Athena (±140) menuliskan tentang sikap yang baik bagi seorang Kristen: ”Jikalau terdapat orang miskin atau orang kekurangan di antara kamu dan jika kamu tidak mempunyai makanan sama sekali, maka kamu dapat berpuasa selama dua tiga hari agar dapat memberikan makanan kepada mereka yang membutuhkan”.
Dalam masa Pra-Paska diharapkan kita juga dapat melakukan Aksi Puasa Paska. Menyisihkan sebagian dari berkat Tuhan yang kita terima untuk kita kumpulkan bersama. Hasil dari pengumpulan Aksi Puasa Paska selanjutnya akan disalurkan oleh Majelis Jemaat GKI Depok dalam bentuk Aksi Peduli Sosial kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Selamat menjalani olah laku spiritualitas Pra-Paska. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar