Dalam
masa waktu Pra-Paska, umat Kristen melakukan tiga bentuk pelatihan spiritualitas
Pra-Paska yaitu; berdoa–berpuasa–berderma.
Doa adalah tindakan menghubungkan diri dengan Tuhan. Doa dalam tindakan
kesadaran mencakup pengucapan syukur, pengakuan dosa, syafaat, permohonan.
Puasa berasal dari dua kata dalam bahasa Sansekerta;
upa dan wasa. Upa, semacam perfiks yang berarti dekat. Wasa berarti Yang Maha Kuasa. Jadi Upa-Wasa atau ”puasa”
dapat diartikan mendekatkan diri dengan Tuhan atau mengarahkan diri kepada
Tuhan. Salah satu wujud tindakan berpuasa adalah tidak makan dan minum ataupun
mengendalikan diri dari suatu laku atas hal tertentu, misalkan; berpantang
merokok, dlsb. Dalam kekristenan, puasa dilakukan bukan hanya sekedar bertujuan
diet untuk melangsingkan tubuh ataupun detoksifikasi, juga bukan hanya sekedar berpantang.
Diet dan berpuasa itu dua hal yang berbeda. Diet hanya pengendalian jasmani
lahiriah saja, sedangkan puasa adalah olah spiritual bagi “Jiwa dan Raga”. Jadi
puasa bukan hanya sekedar pemaknaan agar menahan diri dari makan dan minum ataupun
berpantang sesuatu hal tertentu saja, melainkan sikap memusatkan jiwa dan raga
dalam perhatian yang tertuju kepada Allah. Dalam kekristenan, puasa dilakukan
secara sukarela, baik secara komunal maupun personal. Salah satu tujuan hikmat
berpuasa dimasa Pra-Paska adalah membarui sikap iman melalui pelatihan
spiritualitas Pra-Paska. Puasa dengan segala tata caranya bertujuan mengarahkan
sikap laku diri kepada Allah. Dalam
bentuk konkret dari kehidupan doa dan puasa pada kenyataannya terwujud laku derma.
Seorang filsuf dan apologis:
Aristides dari Athena (±140) menuliskan tentang sikap yang baik bagi seorang
Kristen: ”Jikalau terdapat orang miskin atau orang kekurangan di antara kamu
dan jika kamu tidak mempunyai makanan sama sekali, maka kamu dapat berpuasa
selama dua tiga hari agar dapat memberikan makanan kepada mereka yang
membutuhkan”.
Dalam
masa Pra-Paska diharapkan kita juga dapat melakukan Aksi Puasa Paska.
Menyisihkan sebagian dari berkat Tuhan yang kita terima untuk kita kumpulkan
bersama. Hasil dari pengumpulan Aksi Puasa Paska selanjutnya akan disalurkan
oleh Majelis Jemaat GKI Depok dalam bentuk Aksi Peduli Sosial kepada
saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Selamat
menjalani olah laku spiritualitas Pra-Paska.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar