Artikel Seputar Paska
Sejarah Telur Paskah
Paskah Kristen senantiasa
dicirikan dengan telur Paskah. Sejarah telur Paskah ini beragam. Ada yang
mengatakan dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa dan Persia. Kala itu orang
biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang bagi
mereka juga menandai dimulainya tahun yang baru.
Ada juga yang mengatakan
sejarah telur Paskah dari Raja Edward I dari Inggris (1307). Yang lain
mengatakan tradisi telur paskah berawal dari sebuah promosi perusahaan
penghasil permen di Eropa, permen itu berbentuk telur menggunakan momen Paskah.
Telur paskah juga diyakini berasal dari tradisi Amerika, di mana perayaan
Paskah kerap dibarengi dengan migrasi Burung Undan yang meninggalkan banyak
telur di kebun.
Makna Telur Paskah
1. Kebangkitan Kristus
Ritual Romawi mempunyai tata
cara khusus untuk pemberkatan telur-telur Paskah:
“Kami mohon kepada-Mu, ya
Tuhan, untuk menganugerahkan berkat-Mu atas telur-telur ini, menjadikannya
makanan yang sehat bagi umat beriman, yang dengan penuh syukur menyantapnya
demi menghormati Kebangkitan Tuhan kami Yesus Kristus.”
Makna telur Paskah yang
terutama adalah menegaskan Kebangkitan Yesus Kristus. Sebagaimana Kristus
bangkit dari kematian dan keluar dari kuburan (berbentuk bundar), begitupun
dari dalam telur muncul anak ayam yang hidup. Media telur Paskah untuk
memberitakan kebangkitan Yesus Kristus sangat efektif dan efisien di zaman
sekarang, termasuk dikala penguasa dunia melarang Nama itu disebut.
2. Kehidupan Baru
Makna telur Paskah
selanjutnya adalah adanya kehidupan baru. Kehidupan baru ini ditandai dengan
menanggalkan manusia lama (keinginan daging) dan mengenakan manusia baru (hidup
oleh Roh dan berbuah Roh). Bagi para leluhur kita yang belum mengenal ajaran
Kristiani, sungguh merupakan peristiwa yang menakjubkan menyaksikan suatu
makhluk hidup yang baru muncul dari suatu obyek yang tampaknya mati. Kehidupan
baru ini mengingatkan umat Kristen untuk hidup dalam kasih Tuhan dan
menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupan ini (kasih & buah Roh, lih. 1Kor
13:1-13, Gal 5:22-26).
3. Pengorbanan Ceria
Telur paskah bermakna
pengorbanan ceria berdasarkan keceriaan Tuhan berkorban demi kebahagiaan umat
manusia. Pengorbanan ceria ini dipraktekkan para orangtua ketika merelakan
telur ayam diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah. Kebiasaan ini
berakar kuat di Jerman di mana telur-telur disebut “Dingeier” (telur-telur yang
“dihutang”). Berikut adalah salah satu pantun anak-anak Austria ketika minta
telur Paskah:
“Kami menyanyi, kami menyanyi
lagu Paskah: Tuhan membuatmu sehat, kuat dan pintar. Penyakit dan badai dan
segala yang jahat kiranya jauh dari kerabat, dan ternak dan ladang. Sekarang,
berilah kami telur, yang hijau, yang biru dan yang merah; jika tidak, anak-anak
ayammu akan mati semuanya”.
Pengorbanan Ceria ini juga
dipraktekkan orang-orang dewasa Irlandia. Mereka berbagi berkat dengan memberi
hadiah telur ditentukan menurut peribahasa kuno di kalangan rakyat Irlandia:
“Satu telur untuk pria
sejati; dua telur untuk pria terhormat; tiga telur untuk yang miskin; empat
telur untuk yang termiskin/pengemis.”
Pengorbanan ceria ini tentu
tidak hanya berlangsung pada masa Paskah. Umat Kristen Modern terpanggil
menjadikan pengorbanan ceria (bukan dgn terpaksa/sungut) sebagai karakter diri
setiap hari.
4. Pemulihan Paskah (lewati masa beku)
Di negri yang mengenal 4
musim, telur merupakan simbol pergantian musim dingin yang membekukan ke musim
semi. Orang Persia biasa saling menghadiahkan telur pada saat equinox musim
semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru. Telur Paskah
bermakna pemulihan bagi orang yang mengalami kebekuan hati, kepahitan hati,
atau kedukaan. Kasih kembali dihangatkan untuk menikmati indahnya kehidupan,
bertumbuh dan berbunganya tumbuh-tumbuhan. Bila anda sedang melihat telur
Paskah, sadarilah bahwa Tuhan sedang memulihkanmu. Kesadaran itu akan
mengundang senyumanmu.
5. Pencerahan Paskah (masuk musim cerah)
Di kebanyakan negara,
telur-telur diberi warna polos dengan pewarna dari tumbuh-tumbuhan. Di kalangan
orang Chaldean, Syria dan Yunani, kaum beriman saling menghadiahkan telur-telur
berwarna merah demi menghormati darah Kristus. Warna-warna cerah yang menghiasi
telur Paskah bermakna pencerahan. Pencerahan ini kita butuhkan dalam kegelapan
hati dan pikiran. Kecerahan hati dan pikiran akan membuat kita menikmati hidup
ini dalam suka maupun duka.
So, makna telur Paskah begitu
dalam. Mari, meriahkan Paskah seperti Natal (selama 40 hari masa Paskah) dengan
cara sederhana namun bermakna: berbagi telur Paskah.
(sumber: paulusmtangke.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar