Rabu, 04 Juni 2014

Pentakosta

Share it Please
PENTACOSTA

Pentakosta (Yunani : Penthkosth/j); terjemahan literer ”kelimapuluh”. Dalam tradisi Perjanjian Lama bangsa Yahudi, Pentakosta adalah hari perayaan yang dilaksanakan pada hari ke-”limapuluh” setelah Paska/panen hasil bumi. Artinya; Hari Raya Pentakosta merupakan pesta panen hasil bumi/hari raya syukur atas hasil bumi yang sudah Allah berikan.
Bagi orang Kristen dalam tradisi Perjanjian Baru, Pentakosta adalah pesta syukur turunnya Roh Kudus atas diri para Rasul (”murid-murid Kristus”) di Jerusalem (Kisah Para Rasul 2:5) pada hari ”kelimapuluh” sesudah Paska kebangkitan Yesus.
Dalam tradisi kepercayaan lahirnya Gereja, Pentakosta adalah hari kelahiran Gereja sebagai buah panen/hasil dari sikap percaya/beriman kepada Kristus yang bangkit yang mengaruniakan Roh Kudus (Yohanes 14:24-26 berelasi Kisah Para Rasul 1:8). Untuk hal inilah hari Pentakosta dirayakan dan dinyatakan sebagai hari Raya Gerejani besar.
Warna liturgis dalam perayaan Pentakosta adalah warna merah. Warna merah menunjukkan wujud lidah-lidah api yang disebutkan dalam kesaksian Kisah Para Rasul  2:2-13 sebagai karunia Roh Kudus yang diberikan bagi murid-murid Kristus dalam mewartakan Injil kepada seluruh bangsa dan segenap ciptaan.


(Sumber: A. Heuken SJ; Ensiklopedi Gereja III; Kons–Pe; Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta 1993, hal.344-345)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar